
Saat ini, masyarakat dibebaskan untuk memilih jenis penggunaan listrik prabayar atau pascabayar di rumahnya.
Tapi hampir setiap rumah baru yang dipasarkan menggunakan listrik prabayar.
Jenis listrik baru ini memang lebih direkomendasikan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Sebenarnya, mana sih yang lebih hemat?
Perbedaan Listrik Prabayar dan Pascabayar
Listrik dengan sistem prabayar memiliki skema pembayaran yang mirip dengan pengisian pulsa nomor handphone.
Kalau mau listrik menyala, kamu harus isi voucher listrik terlebih dahulu.
Intinya, bayar sebelum menggunakan layanannya. Pemakaian listrik nantinya harus disesuaikan dengan nilai voucher tersebut.
Jika kamu membeli voucher senilai Rp 100 ribu, maka penggunaan listrik hanya sebatas itu.
Apabila voucher habis, listrik pun otomatis mati, dan kamu harus mengisi ulang voucher supaya listrik bisa menyala kembali.
Pembelian voucher listrik bisa dilakukan di minimarket, mesin ATM, mobile banking, atau bahkan di sejumlah aplikasi e-commerce.
Sedangkan listrik pascabayar, kebalikan dari prabayar. Kamu bisa menggunakan layanan sepuasnya, baru membayar tagihan setiap bulannya.
Sama seperti sistem prabayar, pembayaran listrik pascabayar pun bisa dilakukan melalui sejumlah tempat yang telah disebutkan di atas.
Baca Juga: Baru Menikah Lebih Baik Ngontrak Rumah atau Beli Rumah Dulu?
Perbandingan Keuntungan dan Kerugian Pakai Listrik Prabayar vs Pascabayar
Ada beberapa keuntungan dan kerugian yang bisa kamu dapatkan jika memilih untuk menggunakan listrik secara prabayar.
Keuntungan:
1. Pemakaian listrik lebih terkontrol
2. Bisa dengan mudah menyesuaikan pemakaian listrik dengan anggaran bulanan
3. Tidak ada lagi petugas PLN yang memutus sambungan listrik karena telat bayar
4. Terbebas dari ancaman penipuan yang mengatasnamakan petugas PLN yang mau mengecek meteran
5. Tidak ada biaya keterlambatan
6. Kerahasiaan terjamin, karena 20 digit nomor listrik hanya bisa diisi ke meteran listrik sendiri
Kerugian:
1. Voucher listrik PLN tak bisa diisi saat tengah malam (tidak bisa digunakan pukul 23.00 – 02.00)
2. Meteran lebih sensitif dan mudah rusak
Listrik pascabayar juga punya keuntungan dan kerugiannya sendiri. Contohnya seperti ini.
Keuntungan:
1. Tak perlu repot-repot isi daya
2. Tak perlu takut sewaktu-waktu listrik mati karena voucher habis
Kerugian:
1. Apabila pemakaian melampaui batas, tagihan bisa membengkak
2. Jika ada keterlambatan pembayaran, terdapat denda dari pihak PLN, atau bahkan kamu bisa terkena sanksi pemadaman listrik
3. Privasi berkurang, karena petugas PLN akan masuk ke area rumah
4. Rentan terjadinya tindak kejahatan yang mengatasnamakan petugas PLN.
Baca Juga: 7 FAKTA MENGAPA ANDA WAJIB MEMBELI HUNIAN DI BEKASI
Nah jadi, lebih hemat mana listrik prabayar atau pascabayar?
Banyak orang yang mengira bahwa perbedaan listrik token dan meteran ada pada tarifnya.
Kata mereka, listrik meteran (pascabayar) lebih murah daripada sistem prabayar.
Padahal kenyataannya tak seperti itu. Perbedaan keduanya hanya terdapat pada sistem pembayaran, sedangkan untuk tarif, potongan, dan biaya administrasi sama saja.
Misalnya pelanggan listrik prabayar golongan R-1 900 VA tarif listriknya Rp 1.325/kWh (kilo Watt Hour).
Sedangkan biaya abodemen listrik pasca bayar untuk golongan R-1 900 VA tarifnya juga sama Rp 1.325/kWh.
Biaya administrasi dan pajak penerangan jalan (PPJ) juga akan dikenakan baik itu saat membeli voucher listrik pulsa, atau saat membayar tagihan di akhir bulan.
Sumber Artikel: Rumah123.com