
Rumah Yang Sesuai Kebutuhan Vs Rumah Impian – untuk menggambarkan kondisi rumah yang ideal maka ungkapan ini yang banyak digunakan orang. Home is where the heart is. Rumah yang ideal untuk kita tidak hanya tentang kemewahan maupun tidak melulu soal ukuran.
Pada sebuah rumah ungkapan ini lebih merujuk ke yang sanggup memberikan kenyamanan serta mampu memenuhi kebutuhan penghuninya.
Rumah sejatinya yakni kebutuhan yang dinamis, walaupun dalam hal bentuknya kokoh dan besar. Artinya, saat ini rumah yang kita miliki, sudah dapat memenuhi kebutuhan dan kenyamanan kita saat ini yang dirasakan, di kemudian hari mungkin saja tidak terasa nyaman dan cukup lagi. Dan mungkin saja anda benar-benar perlu pindah ke rumah baru suatu hari nantinya.
Dari survei dari Rumah.com melalui Instagram pada beberapa waktu lalu. menunjukkan hasilnya bahwa 50% responden sudah mempunyai rumah sendiri (tidak mengontrak maupun tinggal bersama orang tua atau mertua).
baca juga: Perbedaan KPR Syariah, KPR Bank Syariah, Dan KPR Konvensional
Lain halnya dengan yang sudah mempunyai rumah tersebut para responden, ada sekitar 40% yang ternyata hunian yang ditinggali saat ini merasa tidak puas dan mengatakan jika ingin pindah ke yang lebih baik lagi huniannya.
Keinginan untuk pindah tempat bukanlah sikap yang tidak bersyukur dan bukan pula hal yang tabu. Apalagi seseorang dalam sebuah keluarga, ingin pindah ke rumah baru serta mempunyai alasan yang masuk akal karena sudah merasa tidak nyaman lagi. Seiring berjalannya waktu alasan itu akan muncul.
Rumah yang lebih besar dengan menuntut ruang yang luas jika anggota keluarga yang bertambah. Kebutuhan baru yang dituntut jika kehadiran anggota baru, yang sebelumnya tidak dibutuhkan oleh pasangan baru menikah seperti sekolah dll.
Pindah hunian dapat menjadi solusi, jika tidak bisa memenuhi kebutuhan yang berkembang itu pada rumah yang kita miliki sekarang.
Sikap yang salah merupakan ketika saatnya sudah mampu menunda membeli rumah. Kenaikan rata-rata gaji tidak sejalan dengan kenaikan harga properti yang pesat.
Untuk mencukupi kebutuhan saat ini untuk lebih baiknya membeli rumah yang belum ideal. Baru nantinya jika kebutuhan sudah berkembang dan punya rezeki yang lebih, boleh saatnya pindah yang lebih baik lagi rumahnya.
Walau dengan demikian, anda membeli rumah di setiap fase apapun, baik itu rumah yang pertama maupun ke rumah baru yang pindah guna kebutuhan dapat terpenuhi ketika sudah berkembang, pertimbangan yang matang antarar emosional serta rasional harus dapat seimbang.
Dalam pertimbangan ketika membeli rumah berikut ini pengalaman saya yang dapat di bagikan kepada semua pencari rumah:
- Pertimbangan Emosional
Pertimbangan emosional merupakan pertimbangan-pertimbangan di rumah anda kelak yang seputar aspek estetika serta kenyamanan. Jika anda mempunyai rumah, percuma tidak merasa senang dan nyaman tinggal di dalamnya.
Satukan tujuan dan pasangan anda, bicarakan dari hati ke hati. Selami masing-masing ketika masa kecil: mungkin yang ingin dibawa ke rumah idaman ada bagian dari memori masa kecil terdahulu yang mengesankan.
baca juga: Manfaat Investasi Untuk Kita Di Kehidupan Finansial
Pengalaman saya dulu, istri saya, contohnya, hal yang harus ada dengan menempatkan keberadan teras depan rumah. Menurutnya, tempat yang paling enak untuk ngobrol adalah teras rumah. Semasa kecil juga, dia berdiskusi kecil dengan ibunya di teras depan rumah sangat menikmati kenangannya itu. Saya?
Nggak masalah dengan teras depan, akan tetapi bathtub dan balkon merupakan ruangan yang tidak dapat ditawar. Guess what? That’s my childhood home!
Tetap harus menjadi pertimbangan dengan hal-hal semcam ini, walau harus tetap dengan pertimbangan rasional yang dikompromikan.
- Pertimbangan rasional
Dapat menjadi semakin efektif dan efisien, pertimbangan rasional berkutat dalam bagaimana rumah dapat membuat aktivitas serta mobilitas Urban Mama.
Tentu saja harga rumah yag paling utama. Apakah untuk memenuhi cicilan rumah, penghasilan anda dan pasangan sudah cukup, dalam kebutuhan sehari-hari serta cicilan yang lain? Ingat, dari penghasilan anda serta pasangan total cicilan yang sehat merupakan 30%.
Bagaimana kemudian rumah yang mempengaruhi aktivitas serta mobilitas harian. Contohnya, dari tempat kerja seberapa jauh jarak dari rumah. Walaupun jauh, untuk mobilitas pulang pergi ke kantor, apakah ada transportasi umum yang dapat mempermudahnya?
Apakah cukup rasional biaya transportasi umum ini? Bagaimana untuk estimasi biaya transportasi umum yang digunakan guna membeli rumah lebih mahal untuk harganya tetapi dengan tempat kerja lebih dekat?
Pertimbangkan lebih penting mana: dekat rumah sakit atau dekat sekolah unggulan dengan dokter gizi yang bagus maupun yang berkualitas punya area hijau? Setiap kebutuhan keluarga serta sangat unik anggotanya.
Dalam pertimbangan rasional lain merupakan membeli rumah baru atau rumah seken. Dari itu mempunyai kelebihan serta kekurangannya tersendiri. Rumah seken sudah punya fasilitas umum yang lengkap di lokasi sekitarnya tentunya juga siap huni.
Sementara rumah yang baru dengan sistem inden kebanyakan yang di pasarkannya dan lokasi berada di wilayah yang baru masih berkembang.
Membeli rumah dengan langkah tepat
Untuk mereka yang telah berkeluarga maupun mempunyai pasangan, jelas tidak mungkin diambill seorang diri dalam keputusan membeli rumah.
Saling terbuka terhadap pasangan menjadi hal yang wajib ketika membeli rumah merupakan tanggung jawab bersama. Maka sebelum memutuskan membeli rumah, hal-hal berikut ini lakukanlah:
- Soal daya kemampuan finansial terbuka
Jika anda menyadari sumber pendanaan dari luar keuangan keluarga saat menggunakan untuk pembelian rumah, pastikan juga harus sepakat menggunakan skema yang akan diambil bersama anda dan pasangan.
Pembiayan lewat personal, lewat metode syariah maupun lewat bank konvensional, pluss minus semuanya punya. Agar tidak terjadi perkara kemudian sepakati dari awal.
- Daftar pilihan dibuat
Dari pertimbangan emosional dan rasional dapat diambil kesimpulannya, anda sudah dapat mulai mencari rumah.
Ketika menemukan satu rumah incaran yang sesuai dengan kriteria jangan langsung puas dengan hal itu. Cari alternative dua maupun tiga lalu di antara semuanya bandingkanlah, temukanlah yang paling ‘cocok’ di hati.
- Rumah incaran pastikan legalitas
Kelengkapan surat dan ijin diperiksa kembali. Semua syarat yang diperlukan pelajari dan penuhi. Untuk bertanya jangan ragu dan malu, Salinan dibuat, serta semua dokumen yang anda kumpulkan meminta tanda terima.
- Syarat-syarat yang diperlukan dikumpulkan
Buat daftar persyaratan mulai dari identitas diri hingga persyaratan dukomen lain yang dibutuhkan guna membeli rumah. Kalau kelengkapan dokumen anda sudah memenuhi syaratnya maka membeli rumah tidak se-ribet yang dibayangkan.
- Biaya-biaya lain dipersiapkan
Pahami dulu transaksi biaya-biaya seputar akad pembelian. Persiapkan dananya, hitung dengan jelas. Ingat, tidak sendirian anda. Boleh minta tolong ke pihak yang paham akan hal tersebut, semisal agen yang terpercaya maupun notaris.
Tidak untuk selamanya rumah yang anda beli sekarang, guna menjadi pijakan yang berharga pastikan juga untuk melangkah lagi ke depannya.
sumber artikel: rumah.com