
Gaya Hidup Yang Tinggi Kaum Milenial, Inilah 4 Strategi Guna Memiliki Hunian – untuk memiliki hunian saja banyak yang mengatakan jika kaum milenial itu akan kesulitan memilikinya. Gaya hidup yang tinggi bagi mereka merupakan menjadi salah satu alasan utamanya. Mengapa bisa begitu? Ketimbang menginvestasikan pada hunian semisalnya yang notabene aser yang pasti tumbuh, mereka lebih banyak membeli barang yang nilai jualnya itu bakal habis sendiri dan memilih untuk membeli kopi, traveling yang dapat menghabiskan penghasilan.
Pada tanggal 9 November 2019, perencana keuangan M Kharisma dan behavioural scientist Rumah123.com Irfan Agia menyebutkan jika sekarang kaum milenial dalam memiliki hunian mengalami kesulitan bukan karena sebab faktor finansial akan tetapi juga dari faktor psikologis. Saat salah satu rangkaian di sesi talkshow pada acara Festival Properti Indonesia.
Ada orang yang berpenghasilan minim namun buktinya dapat mempunyai hunian. Ada juga orang yang berpenghasilan tinggi disisi lain selalu kesulitan dalam memiliki hunian. Dengan perencanaan uang, semua itu kembali lagi ke orang tersebut. Inilah bagian faktor psikologis yang dapat dilibatkan.
baca juga: Mendapatkan Profit Dari Investasi Properti Di Cikarang Bekasi
Untuk investasi dapat dengan mengalokasikan gaji minimal 15%
Dengan hal ini Kharisma kemudian membenarkan. Ketika gajian kebanyakan orang dalam hal biaya pos konsumsi selalu mendahulukannya. Barulah jika mereka menginvestasikan dana itu, ketika masih tersisa penghasilannya. Tentunya salah besar dengan cara ini. Maka jika mendapatkan penghasilan, paling tidak sekitar 15% dari semua total penghasilan kita seharusnya di gunakan untuk mengalokasikan untuk investasi.
“Contohnya jika milenial mempunyai
penghasilan Rp 5 juta perbulan, Rp 500 ribu itu 15% presentasi dari angka
tersebut. Untuk kebutuhan sehari-hari, sisanya Rp 4,5 juta pasti cukup sekali
untuk memenuhinya. Terserah kamu aja mau atau tidak,” kata Kharisma. Karena
terbiasa, kita sering menggunakan untuk konsumsi yang berlebihan sehingga biaya
hidupnya menjadi tinggi. Alhasil dalam kategori biaya hidup kita kebingungan
mana yang masuk ke biaya hidup serta mana yang masuk kategori biaya gaya hidup.
Supaya lebih berkomitmen saat investasi gunakan sistem autodebet
Memang mudah terdistraksi pada dasarnya manusia itu. Oleh karena itu, seharusnya mode default kita gunakan, semacam yang ada didalam teori psikologi. “Jika akan menabung maupun investasi, setiap bulannya langsung autodebet sebaiknya. Kemudian untuk disimpan mau tidak mau dana yang kita keluarkan hanya sekian persen.
Mengapa ini makin ideal? Karena kita lebih gampang terdistraksi, di zaman sekarang ini. Tantangan salah satunya merupakan kita keluarin uang itu sangat mudah sekali.” Kalimat Kharisma yang ditambahkan oleh Agia. Supaya tetap bisa fokus, dengan tips ini salah satunya yaitu setiap menabung atau berinvestasi bersama-sama dengan sistem autodebet dalam membuat mode default.
baca juga: Perbedaan KPR Syariah, KPR Bank Syariah Dan KPR Bank Konvensional
Membuat daftar goals serta anti-goals
Akan menjadi kebutuhan lama kelamaan karena gaya hidup yang biasa dilakukan. Meskipun tidak betul-betul dibutuhkan, ketika gaya hidup tersebut tidak lagi terjalani kita akan merasakan khawatir ketinggalan serta kehilangannya. Maka dengan kita dapat membuat daftar goals serta anti-goalsadalah solusinya. Contohnya saja mau membeli properti itu goalsnya, lalu ditulis yang dibutuhkan berapa dana.
Guna mencapai goals yang sudah di awal dibuat, lalu tentukan apa saja anti- goalsnya alias apa saja dapat yang mendistraksikan kita. Misalnya saja beli kopi maupun treveling, untuk dalam hal-hal tersebut catat berapa pengeluaran. Awal dari daftar ini, kalau semakin anti-goalsnya banyak yang ada kita bisa lihat untuk kesempatan mencapai goalsnya juga dapat semakin sulit,” tutur Agia.
Agar terhindar dari hal-hal yang dapat memicu hidup boros, kita membuat control diri
Berdasarkan dari Agia, banyaknya pemicu untuk hidup boros merupakan faktornya salah satu dari tantangan saat ini di era digital. Misalnya saja ada banyak sekali notifikasi diskon yang di berikan aplikasi di dalam smartphone. Belum lagi fenomena payday di tengah gejolaknya fintechketika waktu gajian tiba yang dapat membuat orang merasakan berhak dalam berbelanja. “Manusia terhadap lingkungan sekitar dengan sifat yang mudah bereaksi, pasti bakal membuat pagar dalam diri jika tidak mau terpelatuk. Makanya itu, kontrolah dalam diri kita sendiri apa yang dapat dikontrol, ” tuturnya.
Supaya pemicu untuk hidup boros dapat berkurang, beberapa tipsnya di antara yaitu dengan cara mematikan notifikasi e-commerce yang menawarkan diskon. Selain itu, salah satu cara menghindari hidup boros yaitu dengan menggunakan sistem autodebet untuk menabung serta berinvestasi.
Itulah dia 4 strategi dengan gaya hidup yang tinggi dalam memiliki hunian untuk kaum milenial. Semoga setelah artikel ini di baca, kamu sadari berinvestasi guna membeli hunian ya!
sumber artikel: artikel.rumah123.com